Merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam hidroponik.
Media ini terbuat dari bebatuan alam seperti basalt dan kapur yang
diolah dan dipintal menjadi serat serat yang porous sehingga
memungkinkan sirkulasi air dan udara mejadi mudah. Kondisi inilah yang
menyebabkan media yang satu ini menjadi paling efektif diunakan untuk
media tanam dalam hidroponik. Mengapa? Karena dalam hidroponik nutrisi
yang dibutuhkan oleh tanaman dilarutkan dalam air dan diaplikasikan
tersistematis dan terus menerus pada media, sehingga media yang porous
seperti rockwool ini sangat efektif dan efisien digunakan dalam
hidroponik.
Sebagai media tanam, rockwool dapat digunakan dari sejak benih
disemai hingga dipindahkan ke larutan nutrisi sesuai dengan sistem
hidroponik yang digunakan. Prinsipnya, benih disemai pada rockwool
hingga menghasilkan bibit siap tanam, kemudian bibit bibit tersebut
dipindah ke sistem hidroponik baik itu NFT, wick, rakit apung atau
aeroponik.
Secara ekonomis rockwool tergolong media tanam yang mahal. Oleh
karena itu sayang bila rockwool hanya digunakan untuk sekali pakai. Pada
prinsipnya rockwool memang bisa dipakai kembali untuk menanam karena
bahan dasar media ini tidak mudah rusak, paling hanya hancur bentuknya
selepas dipakai untuk menanam, sehingga banyak orang malas untuk
menggunakan kembali rockwool yang telah dipakai untuk menanam karena
bentuknya yang hancur dan tidak enak dipandang. Selain itu juga sering
masih tertinggal akar akar tanaman pada sela sela/pori pori rockwool.
Melihat kondisi ini, iseng iseng saya mecoba membuat daur ulang rockwool
agar bisa digunakan kembali dengan mencetak ulang pada cetakan cetakan
sederhana agar bentuknya lebih enak dipandang dan gampang digunakan.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan sisa sisa rockwool
yang telah dipakai untuk menanam. Setelah itu rendam dalam air bersih
selama beberapa menit. Langkah selanjutnya adalah pilahkan dan buang
sisa sisa akar yang terkadang masih tersangkut pada sela sela rockwool
hingga bersih. Hal ini dilakukan untuk menghindari tertinggalnya jamur
dan bakteri yang kemungkinan ada dalam sisa sisa akar tanaman (catatan:
lebih baik menggunakan sisa rockwool bekas tanaman tanaman yang sehat,
rockwool bekas untuk menanam tanaman yang pernah terkena penyakit
misalnya layu bakteri, layu fusarium, busuk pangkal batang/gummy stem
blight dll sebaiknya dimusnahkan atau tidak digunakan kembali karena
berpotensi menularkan penyakit).
Setelah rockwool bersih dari sisa sisa akar tanaman mulailah
menghancurkan rockwool tersebut dengan meremas remas atau memisah
misahkan serat serat rockwool hingga benar benar hancur atau lembut
seperti bubur. Setelah itu saring dan pindahkan ke wadah yang bersih
sambil diperas agar airnya keluar. Rendam lagi dengan air panas hingga
air menjadi dingin sambil diaduk aduk. Perendaman dengan air panas
bertujuan untuk membunuh bakteri dan jamur yang kemungkinan masih ada
pada rockwool (akan lebih baik apabila direbus sebentar hingga mendidih
lalu didinginkan).
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan cetakan untuk membentuk
rockwool agar mudah digunakan. Saya mencoba dengan menggunakan cetakan
sederhana yakni menggunkan cetakan bekas es krim (sekalian memanfaatkan
barang bekas) yang sebelumnya dilubangi bagian bawahnya (untuk
mengeluarkan air dari rockwool). Mungkin juga bisa dibentuk dengan
bentuk-bentuk lain sesuai dengan selera. Setelah itu bubur rockwool yang
telah dingin dapat dituang pada cetakan yang telah disiapkan. Tekan
tekan dengan tangan agar air keluar dari lubang lubang cetakan. Padatkan
hingga air tidak lagi menetes dari lubang cetakan. Kemudian setelah
terlihat keras dan tidak lagi menetes airnya keluarkan rockwool dari
cetakan. Jemur rockwool yang telah dicetak dibawah terik matahari. Jemur
hingga kering sekitar 2 atau 3 hari terhantung tebal tipis cetakan dan
tergantung cuaca saat menjemur. Tujuan menjemur hingga kering adalah
agar rockwool daur ulang ini dapat disimpan kembali bila tidak langsung
digunakan. Sampai pada langkah ini rockwool daur sudah jadi dan siap
digunakan untuk menanam lagi. Mudah kan?
Catatan: Ide ini tercipta saat lagi kurang kerjaan plus sayang mau
membuang barang-barang bekas yang masih bisa dipakai (niat mau irit),
hehe… Dan ide ini masih jauh dari kesempurnaan, masukan kritik dan saran
yang membangun sangat saya harapkan dari para pembaca.
Selamat mencoba!!!
Diposkan 21 hours ago oleh Arrum L
Diposkan 21 hours ago oleh Arrum L
Sumber : Pakde Azmi