Langkah awal dalam berhidroponik yang harus dilakukan adalah cek air baku normal yang akan digunakan sebagai campuran nutrisi. Agar hasil bertanam kita lebih maksimal.
Air baku normal atau air bahan campuran yang disarankan adalah maksimal 200ppm. Yang belum dicampur bahan Nutrisi atau jumlah ppm murni air baku.
Air baku normal (Air Sumur, PDAM, dll). Jumlah ppm nya makin rendah makin baik.
Jika lebih dari 200ppm, air yang digunakan biasanya cenderung tanaman kerdil atau bantet. Hal ini tidak menjadi suatu acuan semua yang ppm air bakunya tinggi tidak bisa digunakan, Ada bbrp teman-teman yang bisa survive atau bahkan tumbuh dengan baik tanaman yang dihasilkan.
Disarankan air baku yang digunakan seperti dibawah ini.
1. Air Destilasi 0ppm
2. Air Hujan 8 - 12 ppm (Setiap Daerah Berbeda)
3. Air tetesan AC 12 - 50ppm
4. Air Isi ulang (RO) 65 - 100ppm.
5. Air PDAM 100ppm (Tergantung Daerah)
6. Air Sumur maksimal 200ppm.
1. Air Destilasi 0ppm
2. Air Hujan 8 - 12 ppm (Setiap Daerah Berbeda)
3. Air tetesan AC 12 - 50ppm
4. Air Isi ulang (RO) 65 - 100ppm.
5. Air PDAM 100ppm (Tergantung Daerah)
6. Air Sumur maksimal 200ppm.
Air merupakan media inti pengahantar unsur hara (Makanan) tanaman dalam berhidroponik maka kita harus mengkontrol air Nutrisi dgn baik.
sumber : Nurdin Sq Hydro Gardens