Tuesday, June 27, 2017

NFT (Nutrent Film Tecnique Sistem)


NFT (Nutrent Film Tecnique Sistem)
NFT merupakan tehnik hidroponik yang banyak diterapkan dalam budidaya tanaman, baik sekala hobi maupun industi.
Kenapa disebut NFT? Bisa juga di artikan cara budidaya tanaman dengan cara pemberian nutrisi setebal film/aliran tipis.
Dalam aplikasinya bisa menggunakan sumbu/wick, maupun bisa saja tidak.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan;
1. Pemilihan model; soal ini sebenarnya masalah selera, namun hal ini patut juga di pertimbangka, contoh; model datar/meja, model ini bisa dikatakan boros tempat namun demikian untuk keseragaman tanaman bisa terjaga dan secara kwalitas bagus. Model susun; bisa A atau tegak, model seperti ini akan sangat menghemat tempat namun secara umum kwalitas dan keseragaman tanaman sulit di capai.
2. Pemilihan Tehnik; one in, one out; satu sisi untuk memberikan nutrisi, bagian lainnya untuk pembuangan/untuk mengembalikan ke tandon. Tehnik paralel; dalam hal ini bisa dilakukan memanjang atau zik-zak, dalam tehnik ini sebaiknya maksimal panjangnya 15-16 meter, dikarenakan lebih dari itu akan mengalami beberapa kendala, utamanya masalah nutrisi dan suhu air.
3. Daya aliran; daya alir yang disarankan 150-200 milli liter/menit dengan panjang maksimal 16 meter, setara 4 panjang pipa paralon/gully talang. Hal ini di maksutkan untuk memberikan oksigen terlarut serta suhu air agar lebih stabil. Dalam hal ini yang terpenting ialah; dalam pemilihan kapasitas pompa yang di perlukan, di dalam penerapan di lapangan, dataran tinggi bisa saja lebih lambat karena secara alamiah suhu lingkungan lebih sejuk, untuk dataran rendah di sarankan lebih deras dikarenakan suhu lingkungan lebih panas.
4. Tingkat kemiringan; tingkat kemiringan yang di sarankan dalam sistem NFT, antara 2-5%, hal ini dimaksud seperti uraian pada no.3 di atas, di dalam penerapanya untuk dataran tinggi lebih datar dan dataran rendah lebih miring. Tingkat kemiringan bertujuan; menentukan laju aliran agar beberapa hal yang diharapkan tercapai, antara lain; kondisi oksigen terlarut lebih banyak, pengendalian suhu air nutrisi lebih terjaga, daya pertumbuhan tanaman lebih maksimal.
5. Pengendalian suhu; suhu air nutrisi yang disarankan 18-30 derajat, suhu yang ideal 23-27 derajat. pengendalian suhu air nutrisi sangat penting dalam budidaya hidroponik, dikarenakan masalah suhu air nutrisi ini sangat mempengaruhi masalah PH air nutrisi,
6. PH air; PH yang disarankan dalam hidroponik 5,5-6,5. Masalah PH disini sangatlah penting dikarenakan berkailan langsung dengan masalah penyerapan air nutrisi yang di butuhkan oleh tanaman, jika PH tinggi maka penyerapan nutrisi makro akan sangat tinggi, dan jika PH rendah maka penyerapan nutrisi mokro yang tinggi. Tentunya hal ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan tingkat keseimbangan unsur nutrisi yang disediakan. Akibat utamanya ialah; terjadinya gejala-gejala keanehan pada pertumbuhan tanama.
7. Pergantian air nutrisi; pergantian disini dimaksudkan, pengurasan dan pergantian air nutrisi dalam tandon, yang paling baik disarankan dilakukan dalam 2 minggu sekali. Namun demikian hal ini tidak mutlak tergantung situasi dan kebutuhan. Yang terpenting ialah; ketika tanaman menunjukkan gejala-gejala pertumbuhan yang tidak wajar yang secara umun terindikasi bahwa nilai keseimbangan nutrisi bermasalah, yang di akibatkan karena faktor eksudat ataupun faktor-faktor di atas.
DFT (Deep Low Tecnique Sistem)
Sistem ini pada dasarnya sama dengan NFT, yang membedakan secara mendasar hanyalah masalah air nutrisinya di genangkan. Namun demikian masalah DFT jangan di anggap mudah jika kita menginginkan tanaman tumbuh dengan maksimal.
DFT merupakan penggabungan dua sistem hidroponik yaitu NFT Dan Floating Sistem. Yang di maksut ialah; untuk urusan intalasi mengadopsi dari sistem NFT, namun untuk sitem kerja menggunakan sistem floating/rakit apung. Kaidah-kaidah utamanya mengacu pada sistem NFT di atas.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment